Home, Hukum, Sospol, Seni Budaya, Sejarah, Olahraga, Wawi

Sabtu, 07 Juni 2014

" Anak ku Reyhan,,,, Ogah Korupsi "

Sore hari di tengah hiruk pikuknya berita tentang Pemilu Presiden 2014 atau sering kita dengar dengan sebutan Pilpres aku masih sempat menemani anak ku untuk melepas lelah setelah seharian beraktifitas. Begitu juga dengan anak ku yang saat ini telah selesai menjalani ujian akhir sekolahnya, sambil menonton pemberitaan di TV yang kuanggap juga bahwa TV nasional yang ada telah kehilangan idealismenya karena sangat tidak berimbang dalam menyampaikan pemberitaannya aku coba menanyakan kepada anakku yang saat ini duduk di kelas sekolah dasar.
Aku : dek (begitu panggilan ku kepada anak laki-laki ku yang paling kecil) kamu kalau udah gede mau jadi presiden ?
sambil bermain game PSP nya ia menjawab spontan
Anak : nggak
aku kaget dan sempat kecewa karena bagi ku menjadi Presiden adalah cita - cita yang sangat mulia dan sangat layak di sematkan pada diri anak - anak sebagai motivasinya namun aku coba mengontrol diri dan bertanya kembali
Aku : kenapa kamu nggak mau ?
sekali lagi dengan santai namun sedikit nada yang agak tegas dia menjawab
Anak : takut korupsi
aku sempat terdiam namun kali ini aku tersenyum puas karena bagi ku secara tidak langsung bahwa pendidikan nilai - nilai moral khususnya jangan korupsi telah ada pada diri anakku
setelah beberapa saat kemudian di TV muncul Capres Prabowo dan aku pun tergelitik untuk bertanya kembali padanya
Ayah : jadi menurut kamu kalau Prabowo jadi Presiden dia bakalan korupsi
dengan melirik kepada ku sesaat dia menjawab
Anak : nggak lah Prabowo kaya banyak kudanya ada helikopter uangnya banyak 
aku coba mengejar pertanyaan kembali kepadanya
Aku : Kalau Jokowi gimana dek ?
anakku tidak menjawab dia asyik dengan gamenya dan terkesan tidak peduli dengan pertanyaanku yang kebetulah suara riuh juga di rumahku karena di lantai bawah kakaknya sedang mencari dan memanggil - manggil bundanya.
Aku agak penasaran sebenarnya cita - cita anak ku apa dan kemana arah motivasinya...pada kesempatan yang berbeda satu ketika di ruang makan aku coba bertanya kembali pada anakku
aku : terus kamu emangnya mau jadi apa kalau sudah besar ?
sambil bercanda dan senyum - senyum dia menjawab
Anak : mmm mau jadi apa ya??? mau jadi Pengusaha biar banyak uang yah,,biar banyak uang
aku yakinkan kembali padanya
Aku : oke ayah setuju.. terus kenapa kita harus banyak uang ?
Anak : supaya nggak korupsi yah
aku geleng - geleng kepala tanda tidak setuju
Aku : iyaaa benar juga sih agar tidak korupsi namun lebih dari itu kenapa kita harus banyak uang ??? agar kita bisa membantu orang - orang yang patut kita bantu...
sambil cengengesan dia pun dia pun menganggukkan kepala nya

dari cerita di atas sebenarnya aku banyak belajar dari anakku bahwa kita tidak boleh pesimis dengan negara ini bahwa sebenarnya pikiran generasi yang akan datang akan pentingnya tindakan moralitas harus di kawal hingga benar - benar sampai ke ujungnya, meskipun secara sadar bahwa kehidupan di luar rumah apalagi bicara sebuah negara memang lah tidak semudah kata - kata namun pendidikan moral yang tertuang lewat kata anakku "takut korupsi" patut di apresiasi oleh ku.

Aku melihat tantangan kedepan luarbiasa komplitnya, suatu saat maka zaman anak-anakku pula yang akan mengarungi nya bahwa medan peperangan akan era globalisasi semakin menjadi - jadi sehingga aku tetap akan memberikan pesan kepadanya agar tetap rendah hati, selalu koreksi diri serta selalu optimis.

"Mereka yang sering kalah perang karena selalu melihat kelemahan musuhnya tanpa mau membenahi kelemahannya, karena mereka tidak mau mengoreksinya: by Rony Frantika 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar